Kasus Langka, Medusa 'Ular Boa' Mempunyai Kepala Dan Berjantung Dua


Florida - Seorang peternak ular asal Florida baru-baru ini terkejut. Pasalnya, ia menemukan ular Boa berkepala dua dan masing-masing memiliki jantung yang dua juga.

Dikutip dari Daily Mail pada Minggu (18/3/2018), ular itu baru berusia 2 minggu. Makhluk itu lahir dengan dua kepala, dari satu tubuh.

Kedua kepala mampu berputar sendiri secara terpisah dan menjentikkan lidah masing-masing secara terpisah juga.

Ular tersebut dibawa ke klinik Dokter Hewan yaitu Dr.Susan Kelleher untuk diperiksa.

Dokter hewan itu mengkhususskan diri pada perawatan hewan eksotis, dan seorang karyatan disana bernama Dr.Lauren Thielen, memeriksa ular berkepala dua tersebut.

Sinar-X hewan tersebut mengungkapkan bahwa ia memiliki jantung ynag berfungsi secara masing-masing.

Makhluk berkepala dua lainnya cenderung memiliki satu set organ internal saja.

"Saya terkejut, ular itu memiliki dua jantung. Tapi sangat menarik untuk mengerti bahwa ular kembar Siam benar-benar dua ular di satu kulit luar," kata Bandar Q.

Setelah Pemindaian sinar-X mengungkapkan kemungkinan makhluk memiliki dua jantung, Dr. Thielen menggunakan teknologin nono-invasif yang disebut ultrasound doppler untuk memerikanya lebih lanjut.

"Kami mengugnakan doppler untuk menilai denyut jantung ular dan juga untuk mengevalusi bahwa, memang ular ini memiliki dua jantung," katanya.

"Memang begitu! Apakah Anda mendengarnya?,"katanya dengan takjub saat mendengar dua detak jantung yang berbeda saat menggunakan ultrasound doppler.

"Jadi, mereka punya sistem peredaran darah! Karena ada dua jantung, maka peredaran darahnya panjang dan cepat. Seperti pelari maraton," kata Bandar Q.

Ultrasound doppler dapat membantu dokter hewan untuk mendengarkan dua detak jantung individu dan memastikan bahwa hewan tersebut benar-benar memiliki sepasang organ, yang keduanya memompa darah ke dalam tubuh. Ultrasound doppler juga memungkinkan dokter melacak aliran darah internal hewan.

Medusa adalah nama untuk ular berkepala dua itu. Boa itu difilmkan saat pertama kali makan.

Saat menentukan apakah hewan tersebut akan bertahan ditentukan setelah tahap awal dan hewan itu bisa melewati sejumlah tes kesehatan lainnya.

Beberapa makhluk berkepala dua akhirnya berkompetisi untuk makanna. Tapi, saat salah satu dari dua kepala medusa mulai mengonsumsi tikus yang mati, yang lain menonton dengan tenang.

Makhluk itu tampaknya menelan tikus mati tanpa masalah.

Sifat unik lain dari boa berkepala dua atau Medusa ini, menurut Bandar Q, adalah dua saluran pencernaan makhluk itu.

"Jika ada dua sistem pencernaan, mungkin kita perlu memberi nutrisi pada kedua ular itu," kata Dr. Thielen.

Dia menambahkan bahwa hal ini berdampak negatif terhadap kemungkinan ular untuk bertahan hidup.

"Kebanyakan ular yang lahir seperti ini mati karena mereka tidak bisa mendapatkan nutrisi yang tepat, mereka berbagi ginjal atau mereka tidak bisa buang air besar secara normal," katanya.

Bandar Q mengatakan bahwa nasib ular berkepala dua berbeda-beda.

"Meskipun ular berkepala dua biasanya tidak hidup lama, ada beberapa laporan menyebutkan mereka bisa hidup sampai dewasa. jadi kita harus meluangkan waktu dan melihat apa yang terjadi dengan nasib ular-ular ini," terang Dr. Thielen mengenai ular berkepala dua atau Medusa yang langka itu.

Satu Banding Satu Juta


Sementara itu, dokter pemilik klinik bernama Dr Susan Kelleher mengungkapkan kegembiraannya atas ular tersebut dengan mengatakan,"Apa ini seperti satu dari satu juta, atau satu dari sepuluh juta? Ini sangat jarang terjadi, tapi memang terjadi. Tapi saya blum pernah tahu hal itu terjadi pada spesies ini sebelumnya. Ini benar-benar sempurna."

Boa tidak menetas dari telur eksternal. Sebaliknya, mereka dilahirkan melalui kelahiran hidup.

National Geographic mengatakan bahwa boa berkepala boa atau Medusa ini mungkin disebabkan oleh embrio yang berhenti terbelah setelah dibuahi sehinga menciptakan anak kembar.

Kasus-kasus hewan berkepala dua juga terjadi di antara spesies lainnya. Termasuk pada kucing, sapi, kura-kura, ikan, angsa, dan hiu.

Dr Thielen mengatakan bahwa dia belum pernah melihat ular boa berkepala dua atau Medusa ini sebelumnya.

Kasus si Medusa jarang terjadi, ular berkepala dua lainnya telah tercatat.

Ular susu albino Honduras berkepala dua sebelumnya sebelumnya ditampilkan di National Geographic.



Copyright © 2013 Pinokio News